CEPLAKKKKKKK !!!!!
Dasar nyamuk sialan, malam-malam begini belum tidur juga. Mampus kau !!!!
Heran, Sudah dibunuh berkali-kali, masih aja berani nongol. Sudah tahu resikonya tewas, masih aja berani gigit…
Awas klo berani datang lagi, sandal jepit ini sudah siap untuk mendamprat dirimu. huH !!!
Lho??? sandal jepit ini kok ada didalam kamar ya? tadi kan tak taruh diluar? aneh…..
Huwaaaaangop, tidur lagi ah….
Yach, malam ini benar-benar terasa berat. Ga tau kenapa nyamuk sangat mengganggu malam ini. Biasanya ga seperti ini, ada apa gerangan??? rasanya kok ada yang aneh…
Kulihat lampu masih menyala dengan terang. Media Player masih bernyanyi dengan riang. Barang-barang pun masih berada di tempatnya semula. Meskipun acak-acakan, tapi ku masih hafal kalau posisinya tidak ada yang berubah. Semua masih wajar dan tidak yang aneh di kamar ini. Lampu neon masih dilangit-langit kamar, dan meja tetap di sudut kamar.
Tapi mengapa jantungku berdebar ya? hmmm…. Telapak tanganku gatal-gatal lagi….
Sudah jam 1 malam, tapi mata ini benar-benar ga bisa di ajak kompromi. Klo dipaksa terpejam, rasanya panas. Benar-benar aneh. Dan sepertinya, ada sesuatu yang berputar-putar di kepalaku. Tapi ini bukan penyakit, karena aku tidak merasa pusing sama sekali. Hayah, apa yang terjadi?
Coba ku ingat kejadian tadi siang. Rasanya tidak ada yang aneh. Kerja seperti biasa. Orang-orang disekitarku pun sepertinya biasa-biasa aja. Tidak ada marah-marahan atau konflik yang lain. Semuanya masih wajar. Tapi kenapa malam ini ga bisa tidur?
Tiba-tiba…..
Rasanya ada sesuatu yang menekan kepalaku. Pandangan mataku tertuju pada satu arah dan tidak bisa digerakkan kearah yang lain. Rasanya sangat berat. Neon itu, terasa sangat menyilaukan mataku. Tapi mengapa pandangan mataku tidak bisa berpindah ke tempat lain???
Ada apa denganku. Coba ku teriak sekencang-kencangnya. AGGHHHHHHHHHHHHHHHHH….. Berharap teman di kamar sebelah bangun kemudian memperingatkanku,”hey, ngapain teriak malam-malam begini!!!”.
Tapi, setelah sekian lama teriak, kamar sebelah tidak bangun juga. Mungkin ku teriak kurang kencang, AGGGGHHHHHHHHH…. coba kuteriak lagi.
Napasku pun tersengal, hampir setengah jam ku teriak. namun, respon yang kuharapkan dari kamar sebelah, tidak kunjung muncul juga. Aku sadar sesadar-sadarnya, kurasa. Dengungan nyamuk yang lewat di telingaku bisa kudengar dengan jelas. Kejadian tadi siang pun bisa kuingat dengan bagus. Tapi mengapa badanku tidak bisa bergerak? Nyamuk yang menggigit kakiku bisa kurasakan, tapi tidak bisa ku usir. rasanya sangat gatal sekali.
Aku tidak bisa terus-terusan seperti ini. Parti ada sesuatu yang menghimpit kepalaku. Sesuatu itu, harus segera di usir. Tapi bagaimana caranya? Reflek, ku kejangkan seluruh tubuhku. Tangan, kaki, perut, sambil kuteriak sekeras-kerasnya, AAAAGGGGHHHHHHHHHHHHH…….
Seketika pandanganku beralih ke daun pintu, tubuhku berkeringat, napasku tersengal. Coba ku ubah pandanganku kearah yang lain. Hey, bisa, huwaaaaa… langsung aku bangun dan duduk diatas kasur. Akhirnya, aku terbebas. Tapi, apa yang terjadi denganku barusan? Apa ini yang orang jawa bilang “kelindihen”? hmmm, ga taulah…
Kulihat jarum jam tangan yang berada disebelahku sudah menunjukkan pukul 2 pagi…
Tok tok tok…
Ada yang mengetuk pintu kamar. Hmmm, siapa ya malam-malam begini bertamu?
Kudekati pintu dan ku buka.
“Pak tua, siapa kamu? ada apa malam-malam begini bertamu kekamarku dan …?”, pertanyaanku berhenti dengan sejuta tanya yang belum terucap.
Orang tua itu diam saja. hanya senyum tipis yang terlihat di bibirnya. Bajunya putih, di dadanya didekap setumpuk buku. Buku apa itu? entahlah.
“Mana yang kau pilih anak muda?” disodorkannya buku-buku itu. Semuanya ada 4 buku klo tidak salah. angka itu kudapat dari warna-warnanya yang berbeda-beda. Ada merah, biru, hijau dan putih.
“Salah satu dari buku ini adalah milikmu”, lanjut orang itu.
Aku hanya diam dengan sejuta pertanyaan.
Orang ini malam-malam datang dan bermaksud memberikan salah satu bukunya padaku. Apa maksudnya? aneh…
“Cepat anak muda, saya tidak punya banyak waktu”, orang tua itu memaksa.
Hmmm…. sejenak kupandangi mata orang itu. Sorot mata yang teduh tapi tajam.
“Yang ini aja pak tua”, kutunjuk yang warna hijau.
Orang tua itu segera merespon dan segera memberikannya padaku.
“Jaga itu baik-baik anak muda”.
Buku itu pun kuterima dan tiba-tiba…..
orang tua itu sepertinya lenyap, hilang tak berbekas.
“Siapa dia?”
“Apa maksudnya dia memberikan buku ini padaku?”
Kututup pintu kamar kemudian ku berjalan menuju kasur tanpa dipan.
Sambil bersila diatas kasur kuamati buku itu. Tidak ada cover, polos, semuanya polos. dari tampilan luarnya tidak bisa kupastikan mana halaman depan dan belakang.
Penasaran, segera ku buka buku itu. Namun satu hal yang aneh terjadi lagi.
Jika tadi kurasakan sesuatu berputar di kepalaku. Sekarang, kamar ini seolah berputar-putar mengelilingiku.
“Apa ini? apa yang sedang terjadi?”
Belum selesai terkejutku tiba-tiba, AGGGGHHHHHHHHHHHHHHHHH…
AAGGGGHHHHHHHHHHHH
———-
Dimana ini?
sepertinya tadi aku terjatuh kedalam suatu lubang yang sangat dalam, dalam sekali….
Gelap, tak kulihat sesuatupun disini…
“Lib, bangun, sudah siang”,
Ku mendengar ada suara memanggilku. Dan, ByuuurrRRR…. huwaaa…. kenapa harus di siram air seCHHHH..
Wajahku memerah, mataku mendelik, “hey siapa kamu…..?”
“Buka matamu nak”,
Kumendengar suara lagi. Oh, pantas gelap. Ternyata tadi mataku terpejam…
LhoOOOOO……………
Rasanya kaget bukan kepalang….
“Pak tua, kau, siapa kau”…
“Kenapa kau ada dalam kamarku?”
“Apa maksudmu memberikan buku ini padaku”
“Tak taukah kau apa yang kualami barusan?”
“Tapi, bukankah kamu tadi memberikan buku ini dalam mimpi?”
“Buku itu masih kamu pegang kan”, kata pak tua itu…
“berarti kamu masih ada dialam mimpi nak”
“APA?”, terkejut aku untuk yang kesekian kalinya.
“Apa maksudmu pak tua?”
“Lib, tangi lib, wis awan, ga kerjo ta”,….
DienkKKKKKKK…
Seorang teman kamar sebelah tiba-tiba muncul ditepi tempat tidurku…
“mimpi apa kamu ko teriak-teriak sekeras itu?”, lanjutnya
Untuk kedua kalinya kubuka mataku. Ditempat yang sama seperti saat dibangunkan pak tua tadi.
Sejenak ku tertegun dan bernafas panjang.
Hmmmssss, mimpi apa aku barusan.
Kuambil jam tangan yang tergeletak di samping kasur.
“WHAAAATTTTTS, UDAH JAM DELAPAN !@#$%^&*!@#$%^&*”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Radiometric Measuring System (2)
Bab 2: Nuklir dan Gamma Ray Protrac Radiometric Di postingan sebelumnya sempat saya sentil terkait gelombang electromagnetic dari frekwensi ...
-
Bab 2: Nuklir dan Gamma Ray Protrac Radiometric Di postingan sebelumnya sempat saya sentil terkait gelombang electromagnetic dari frekwensi ...
-
Sandalku mengintip selat sumbawa Empat bulan yang lalu sepasang sandalku njepat (terkelupas) di sisi bagian belakang. Jika di buat jalan, t...
-
Bab 1 : Pendahuluan Protrac Radiometric Beberapa waktu yang lalu kami melakukan setting dan commissioning radiometric measuring system untuk...
No comments:
Post a Comment