Dec 5, 2007

Memori Sandal Jepit...

Sandal jepit ini...
kusimpan berhari-hari...
sandal jepit ini...
sandal penuh memori...
karena sandal jepit ini...
hartaku pertama kali...
karena ku beli...
dengan duitku sendiri...

Dulu...
sandal jepit ini...
kuinjak-injak setiap hari...
tanpa mau peduli...
rasa sakit dan nyeri...
yang dialami si sandal ini...


pertama kali kupakai..
kuinjak dengan pelan sekali...
karena sandal itu kubeli...
dengan harga yang mahal sekali...

lima ribu rupiah..
bagi orang lain mungkin murah...
tapi bagiku..
itu adalah seluruh harta yang kupunya...
yang kudapat dengan susah payah...
dengan cara yang halal tentunya...

akibat sandal itu...
kuhanya bisa menelan ludah...
saat melihat es krim melintas di depan rumah...
atau dengar penjual bakso yang teriak2 tanpa lelah...

Oh sandal jepit...
dengan pelan kau kubawa jalan...
takut lecet dan luka dibadan...
meski kenyataannya kau kuinjak...
tapi aq masih punya perasaan

tapi,
dengan seketika...
perasaan itu pun sirna...
ketika kulihat bola...
menggelinding didepan mata..
seketika itu juga...
bola kutendang sekencang-kencangnya...

bola pun melayang...
sandal sebelah pun ikut melayang...
menyusul arah bola...
yang entah kemana arahnya...

segera kususul sandalku
"semoga baik2 saja", pikirku
kucari, dan kutemukan diatas batu..

sungguh hatiku pilu...
oh sandalku..
oh...
sandalku ga bisa dijepit lagi...
oh..
sandalku ga bisa dipakai lagi...
oh oh oh...
hatiku menjerit
me...ron....ta...
oh...
kenapa cepat sekali...
padahal baru tadi pagi kubeli...


kuangkat sandal itu
kutimang-timang...
kemudian kujepit di ketiakku
maksudku, kedekap didadaku...
di...da...da...ku...
ada sandalku...
sedangkan sandal yang sebelah lagi...
masih tetap kupakai...

kubawa pulang...
oh sandal...


***
oh, Hatiku gembira...
ketika kulihat seorang wanita muda...
berjilbab, dengan senyum manis diwajah...

oh manisnya...

kupandangi terus jilbabnya...
kulihat ada sesuatu yang istimewa disana...
sangat sangat istimewa...
hatiku pun riang gembira...
dan berkata...
oh sandalku....
ternyata kau masih bisa kuselamatkan...


kudekati gadis itu...
dengan senyum manis kuminta sesuatu
"mbak, punya peniti lagi ga mbak"
"peniti apa'an?" mbak nya tanya
"itu, yang buat ngikat jilbab itu" jawabku
"ooooo, buat apa?" mbaknya tanya lagi
"ini mbak, sandalku putus, peniti itu buat sandal ini"


akhirnya, sandalku bisa kupakai lagi...

Oh, peniti...
kau sangat berguna sekali....
terima kasih peniti..

2 comments:

  1. tulisanmu ki ternyat bisa mengasilkan efek beruntun. trilogi sandal jepit. haha

    ReplyDelete
  2. Hehe...
    Maunya kubuat sekuelnya yang keempat...
    Tapi setelah tak pikir2...
    Bisa2 ntar kayak legenda sinetron "tersanjung"...
    => Terlalu panjang, bosan.
    akhirnya ceritanya ku ganti aja, hehe...

    ReplyDelete

Radiometric Measuring System (2)

Bab 2: Nuklir dan Gamma Ray Protrac Radiometric Di postingan sebelumnya sempat saya sentil terkait gelombang electromagnetic dari frekwensi ...