Dec 8, 2007

Sandal Pantopel...

Pantopel,
Karena syarat di office baru..
Q terpaksa membelimu....
Dengan uang dikantong seadanya...
Q ambil kau dari emperan praban Surabaya...

Di kala q terburu...
Saat jam menunjuk 7:50
Q lupa klo kmu adalah sepatu
Q injak bagian belakangmu...
Q anggap sebagai sandal baru...

Q pakai kau dengan cepat..
Agar aq tidak terlambat...
Ku laju motor dengan hebat...
Sampai di tempat...
jam 8 telah lewat...


.................
Maaf pantopelku...
Ingin skali ku pakai kau layaknya sepatu...
Apa daya sandal adalah cinta pertamaku...
Yang slalu terbayang setiap waktu...

Pantopelku...
Ternyata ribet ya jika menggunakanmu...
Harus pake kaos kaki lah..
Ga boleh kemasukan air lah...
Harus sering di cuci lah...
Huwaaaaaaaaa...
Susah juga..
Untung saja kamu ga wajib di setrika...

Apalagi saat hujan tiba...
saat aq mengendarai sepeda...
Wadah.wadaaahhhhh...
Aq harus susah payah...
untuk mengeringkanmu saat sampai dirumah...

ya ya ya..
bagaimanapun juga ..
Sandal jepit takkan tergantikan...
Selalu siap di segala keadaan...
Kering.....basah.....
tak jadi soal baginya....

Maaf pantopelku...
Cintaku masih tetep pada sandal jepitku..

2 comments:

  1. Halo bang Tholib,
    mugo2 puisine semakin hari, semakin mak nyus. hehe

    ReplyDelete

Radiometric Measuring System (2)

Bab 2: Nuklir dan Gamma Ray Protrac Radiometric Di postingan sebelumnya sempat saya sentil terkait gelombang electromagnetic dari frekwensi ...